Opini

UII dan Kontestasi Pilpres 2024: Keterkaitan dengan Tokoh-Tokoh Politik Mahfud MD, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto

Ilustrasi: Hanan Afif Wirawan

Narasi: Haedir Ramadhan* 

Bacaekon – Universitas Islam Indonesia (UII) tak hanya terkenal sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka di Indonesia, tercatat lebih dari 100.000 alumni yang kini telah berkarier di berbagai profesi baik di dalam maupun luar negeri. UII juga memiliki peran signifikan dalam membentuk dan mempengaruhi lanskap perpolitikan nasional. Hal ini terlihat dari keterkaitan yang kuat antara UII dengan tokoh-tokoh politik yang maju dalam kontestasi pilpres 2024 sebut saja seperti Mahfud MD, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.

Hubungan yang terbentuk antara UII dengan tiga tokoh tersebut bisa dikatakan hubungan terbentuk baik bersifat alumni hingga hubungan yang lebih bersifat personal. Dalam tulisan ini  Penulis mencoba mencari hubungan yang terbentuk diantara tiga tokoh tersebut dengan Kampus UII.

Mahfud MD

Mohammad Mahfud Mahmodin, yang lebih dikenal sebagai Mahfud MD, adalah pria kelahiran Sampang, Madura, pada 13 Mei 1957. Beliau merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) tahun 1983 dan saat ini tercatat sebagai dosen tetap Fakultas Hukum di UII. Mahfud MD juga sering mengisi kuliah umum di hadapan mahasiswa UII.

Mahfud MD semasa kuliahnya aktif dalam berbagai organisasi, baik internal kampus maupun eksternal kampus UII. Mahfud MD pernah menjadi pimpinan di majalah mahasiswa Fakultas Hukum UII, LPM Keadilan. Demikian pula, majalah mahasiswa Universitas UII, Muhibbah, yang sekarang menjadi HIMMAH UII. Kritiknya yang tajam terhadap pemerintah Orde Baru menyebabkan majalah Muhibbah yang dipimpinnya dibredel sampai dua kali. Pertama, dibredel oleh Pangkopkamtib Soedomo pada 1978, dan terakhir, dibredel oleh Menteri Penerangan Ali Moertopo pada 1983.

Mahfud MD memulai karier politiknya pada 1999 sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Staf Ahli dan Deputi Menteri Negara Urusan HAM. Setelah itu, ia menjadi Menteri Pertahanan dari tahun 2000 hingga 2001, dan Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB dari tahun 2002 hingga 2005. Ia juga menjabat sebagai anggota DPR di berbagai komisi sejak 2004 hingga 2008, dan sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dari tahun 2008 hingga 2013. 

Setelah periode tanpa jabatan di pemerintahan dari tahun 2014 hingga 2016, Mahfud aktif kembali sebagai anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (2017-2018) dan Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dari 2018 hingga 2019. Pada tahun 2019, ia menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Pada 18 Oktober 2023, PDIP mengumumkan Mahfud sebagai pendamping calon presiden (cawapres) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Anies Baswedan

Anies Baswedan, lahir pada 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat, merupakan tokoh akademisi dan politisi Indonesia. Setelah menyelesaikan pendidikan di Yogyakarta hingga perguruan tinggi di fakultas ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Anies melanjutkan pendidikannya di Amerika Serikat. Ia mendapat beasiswa Fulbright dari American Indonesian Exchange Foundation di Universitas Maryland dan kemudian melanjutkan pendidikan doktornya di bidang politik di Northern Illinois University.

Sebagai akademisi, Anies pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina di Jakarta pada 2007-2015, dan menjadi rektor termuda di Indonesia pada usia 38 tahun. Karier politiknya meliputi jabatan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 2014-2016, dan Gubernur DKI Jakarta pada 2017. Saat ini, Anies Baswedan adalah bakal calon presiden pada tahun 2024, yang diusung oleh partai NasDem, PKB, dan PKS.

Anies Baswedan sendiri memiliki hubungan yang lebih personal dengan UII melalui ayahnya, Rasyid Baswedan, yang merupakan mantan Wakil Rektor II UII sejak 1990 hingga 1993 dan Dekan di Fakultas Ekonomi sekarang Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII dari 1978 hingga 1980. Beliau wafat tahun 2013 dan dikuburkan di kompleks Kampus UII di Sleman, Yogyakarta.

Anies Baswedan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, merenungi kenangan tentang sosok ayahnya yang menjadi inspirasi dalam hidupnya. Ayahnya, seorang pemimpin yang memberikan contoh dan mengajarkan anak-anaknya dengan keteladanan. “Dia membimbing kami untuk menjadi berani, mencoba hal baru, dan untuk tetap teguh dalam menghadapi tantangan. Ayah saya mengajarkan kami untuk tetap stabil meski dalam situasi yang penuh tekanan,” ujar Anies, seperti dikutip oleh KBANews.

 

Prabowo Subianto

Prabowo Subianto, lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951, adalah anak ketiga dari empat bersaudara dan putra dari Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar. Ia menikah dengan Siti Hediati Hariyadi, anak dari Presiden Soeharto, dan memiliki satu anak bernama Ragowo Didiet Hediprasetyo. Sejak kecil, Prabowo hidup nomaden di berbagai negara karena mengikuti tugas orang tuanya. Ia sekolah di Hongkong, Malaysia, Swiss, dan menyelesaikan sekolah menengah atas di Inggris. Pada usia 16 tahun, Prabowo kembali ke Indonesia dan terlibat aktif dalam kegiatan sosial yang digelar orang tuanya, yang dikenal sebagai seorang ekonom dan aktivis sosialis.

Prabowo turut mendirikan Lembaga Pembangunan, LSM pertama di Indonesia, dan berupaya mengumpulkan anak-anak petinggi Partai Sosial Indonesia (PSI), yang pernah diikuti oleh orang tuanya. Namun, pada tahun 1970, pada usia 19 tahun, Prabowo memutuskan untuk masuk Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang, meskipun telah diterima kuliah di University of Colorado dan George Washington University, Amerika Serikat. Ia lulus dari AMN pada tahun 1974 dan bergabung dengan Kopassus Angkatan Darat. Karier militernya mencapai puncak saat menjadi Panglima Kostrad pada tahun 1998 dan kemudian Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI pada tahun yang sama. Setelah pensiun dari militer, Prabowo tinggal di Yordania dan Jerman selama sekitar 7 tahun, menekuni bisnis bersama adiknya, Hasyim. Ia kemudian kembali ke Indonesia dan tampil di publik.

Prabowo Subianto memiliki hubungan sejarah dengan Universitas Islam Indonesia (UII) melalui sosok ayahnya, Prof. Dr. Sumitro Joyohadikusumo. Ayah Prabowo ini direkrut oleh KH. Abdul Kahar Mudzakkir pada tahun 1952 sebagai bagian dari inisiatif untuk meningkatkan kualitas dosen di kampus UII. Upaya ini berhasil menarik banyak akademisi bergelar Guru Besar dan Doktor, termasuk Sumitro Djojohadikusumo, untuk mengabdi sebagai pengajar di UII.

Gahlan Thayib dan Mahfud MD (Dalam Ropendi, 2017) menjelaskan bahwa KH. Abdul Kahar Mudzakkir harus menunggu di rumah Prof. Sumitro pada pagi hari. Hal ini dilakukan karena biasanya Prof. Sumitro memiliki kegiatan yang padat di luar waktu tersebut. Meskipun awalnya permintaan KH. Abdul Kahar Mudzakkir ditolak oleh Prof. Sumitro karena beliau saat itu beragama Nasrani, namun setelah dijelaskan oleh KH. Abdul Kahar Mudzakkir bahwa Universitas Islam Indonesia tidak mempersoalkan agama melainkan ilmu yang diminta, akhirnya Prof. Sumitro menerima permintaan tersebut.

Kesimpulan :
Universitas Islam Indonesia (UII) telah memainkan peran signifikan dalam membentuk lanskap perpolitikan nasional Indonesia. Hubungan antara UII dan para tokoh politik ini bersifat beragam, mulai dari alumni hingga hubungan pribadi, seperti melalui keluarga atau jaringan akademik.

Mahfud MD adalah alumni UII dan dosen tetap di Fakultas Hukum UII. Anies Baswedan memiliki hubungan personal dengan UII melalui ayahnya, yang merupakan mantan dosen dan pejabat di UII. Sedangkan Prabowo Subianto memiliki keterkaitan historis dengan UII melalui ayahnya, Prof. Dr. Sumitro Joyohadikusumo, yang pernah mengajar di UII. Semua ini menunjukkan bahwa UII tidak hanya memberikan pendidikan akademik, tetapi juga membentuk karakter dan pandangan politik para alumni dan tokoh-tokoh yang berhubungan dengan universitas ini.

 

 

Referensi :

Chyntia Sami Bhayangkara. (2023, September 14). Profil dan Biodata Anies Baswedan Bakal Calon Presiden 2024 Lengkap. Www.Suara.Com.

Harrist Riansyah. (2023, October 18). Karier Politik Mahfud MD Sebelum Jadi Cawapres Ganjar Pranowo. Www.Beritasatu.Com.

Kala Anies Ziarah ke Makam Abahnya di Pemakaman Kampus UII Yogyakarta. (2022, November 16). Kbanews.Com.

Karina M Ramadhani. (2023, February 28). Mengenal Sosok Rasyid Baswedan, Teman Vespa Juga Penyemangat Bagi Anies Baswedan. Www.Tvonenews.Com.

Profil Prabowo Subianto Djojohadikusumo. (n.d.). Www.Viva.Co.Id.

Ropendi, I. (2017). Pemikiran Pendidikan Islam KH. Abdul Kahar Mudzakkir Dan Relevansinya Dengan Pendidikan Islam Kontemporer Di Indonesia.

 Editor: Nur’Alif Nafilah

*Penulis adalah magang LPM Ekonomika

1054 Total Views 4 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *