Berita Kampus

Konsumsi Tak Layak di Pesta 2023

Ilustrasi: Hanan Afif Wirawan

Narasi: Naufal Rahendra 

Bacaekon – Pesona Ta’aruf (PESTA) merupakan kegiatan orientasi mahasiswa baru UII di tingkat Universitas. Kegiatan ini dilaksanakan secara offline (luring) pada tanggal 10-12 Agustus 2023. Pada pelaksanaan tahun 2023, kontroversi dari PESTA mengenai konsumsi menyebar dengan cepat melalui media sosial. 

Hal ini pertama dilaporkan melalui instatory akun instagram @bukanpesonataaruf2023 yang kini sudah dihapus. Melalui postingan tersebut diketahui bahwa konsumsi terparah datang pada hari Kamis (10/8) yang merupakan hari pertama pelaksanaan acara. 

Menurut mahasiswa baru yang memberikan komentar pada instagram, konsumsi yang mereka dapatkan sangat buruk kualitasnya seperti adanya serangga pada sayuran, ayam yang bau, nasi yang tidak layak, buah-buah tidak segar hingga lambatnya pengantaran makanan pada mahasiswa baru. Hal ini menyebabkan mayoritas mahasiswa mengalami diare dan kelaparan massal akibat buruknya kualitas konsumsi hari pertama PESTA 2023. 

Ketua SC, Marcel Dewa memberikan pernyataannya terkait keterlambatan konsumsi mahasiswa baru, “Masalahnya ada di vendor, karena saat ternyata ditunggu tunggu itu tidak kunjung sampai (ke lokasi kampus terpadu UII)”. Marcel menambahkan bahwa kesalahan yang terjadi murni berasal dari vendor katering bukan dari pihak panitia. Sehingga, mitigasi dilakukan atas keterlambatan konsumsi dari pihak panitia adalah dengan memberikan makanan yang bisa dibeli secepatnya di sekitar lokasi kampus seperti nasi padang serta melalui Warmindo Motekar. 

Marcel juga menambahkan dia tidak menduga bahwa kualitas makanan yang buruk akan terjadi di PESTA 2023. Dirinya mengatakan bahwa pihak panitia sebelumnya sudah melakukan pengecekan track record sebelum menggunakan jasa katering. “Untuk masalah konsumsi ini memang kami sedang apes-apesnya saja, karena setelah bertanya pada beberapa pihak, bahwa vendor tersebut sering digunakan untuk berbagai acara ospek kampus, namun hasil yang datang disini tidak memuaskan,” ujarnya. 

Laporan kendala dari koor divisi konsumsi PESTA 2023 kepada Marcel menyatakan bahwa konsumsi layak untuk disajikan. “Untuk human error kemungkinannya kecil, karena kami sudah memisahkan mana makanan yang layak dan mana yang tidak, sehingga untuk distribusi kepada maba sudah makanan yang layak”. Namun, pihaknya sendiri belum melakukan investigasi lebih lanjut bagaimana konsumsi tak layak saji  bisa berada pada peserta mahasiswa baru.

“Untuk pertanggungjawaban yang dilakukan terhadap vendor katering, kami (panitia) mendapatkan pengembalian dana jika makanan yang tidak layak sebesar kurang lebih 20%, dari dana tersebut kami gunakan untuk membelikan makanan pengganti seperti pada hari pertama,” tambah marcel. 

Pada Sabtu (12/8) yang merupakan hari terakhir serta penutupan PESTA 2023 digunakan juga sebagai ajang memberikan pernyataan resmi sekaligus pernyataan mohon maaf terhadap mahasiswa baru terkait dengan insiden yang terjadi selama acara tersebut di panggung utama. 

Permohonan maaf disampaikan mulai dari Ketua Organizing Committee (OC), Ketua Steering Committee (SC), Ketua Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM), Ketua Dewan Permusyawaratan Mahasiswa (DPM), serta Wakil Rektor III Rohidin.

Said, Ketua DPM Universitas, melalui sambutannya di panggung menyatakan akan menindak tegas vendor yang bertanggung jawab atas konsumsi PESTA. “Kami telah mendenda dan menunaikan sanksi,  yang kemudian akan dilampirkan dalam Forum Aspirasi dan Laporan Hasil Kinerja (FORASLAK) Dewan Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia,” tegasnya. 

Pada sambutan terakhir, Rohidin juga menyinggung insiden konsumsi PESTA 2023. Dirinya tidak menyangka bahwa komplain dari mahasiswa baru akan ramai di sosial media hingga tercium oleh pihak media massa.  Kemudian, Rohidin menambahkan bahwa pihak kampus sedang membuat pernyataan resmi sebagai bentuk klarifikasi atas insiden yang sudah tersebar luas di sosial media.

Melalui pernyataan resmi, pihak UII akan bertanggung jawab menanggung biaya pengobatan mahasiswa yang terdampak kesehatannya melalui kolom pengaduan yang disediakan, serta akan melanjutkan masalah ini dengan membentuk Tim Penelusuran Fakta untuk menginvestigasi pelanggaran di lingkungan internal terkait insiden ini.

Editor: Nur’Alif Nafilah

829 Total Views 1 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *