26.5 C
Yogyakarta
Thursday, October 2, 2025
HomeBeritaFinansiaReshuffle Kabinet Mengguncangkan Pasar Keuangan Indonesia

Reshuffle Kabinet Mengguncangkan Pasar Keuangan Indonesia

Perombakan kabinet Prabowo setelah terjadinya demo dan unjuk rasa membuat atensi masyarakat beralih, salah satu yang menjadi sorotan adalah dicopotnya Sri Mulyani dari Menteri Keuangan atau beliau mengundurkan diri dari jabatannya hingga kini masih menimbulkan tanda tanya. Isu ini menjadi trending topik di berbagai sosial media, banyak masyarakat yang memberikan dukungan sekaligus kekhawatiran bahwasannya figur Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan sangat dihormati.

Pada waktu yang bersamaan, Presiden Prabowo mengangkat Purbaya Yudhi Sadewa menjadi Menteri Keuangan yang baru. Sebelum ini, Purbaya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan sejak tahun 2020-2025. Keputusan ini memunculkan perdebatan publik, bagaimana kebijakan fiskal yang akan terjadi di era beliau. Sebagian kalangan berpikir optimis karena Purbaya dianggap sangat paham akan stabilitas keuangan. Sedangkan disisi lain, sebagian kalangan juga meragukan beliau karena perbedaan gaya kepimpinan dengan Sri Mulyani terkait kebijakan yang diambil.

Di Tengah situasi ini, banyak pertanyaan mulai bermunculan terkait bagaimana dampak reshuffle kabinet akan mempengaruhi kestabilitasan ekonomi?

  1. Pasar Saham Turun karena Reshuffle
    Setelah mendapatkan kabar pergantian menteri, pasar saham Indonesia menunjukkan perubahan yang signifikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat turun sekitar 1,3% . Banyak Investor yang memilih untuk berhati-hati terkait hal ini dan kebijakan fiskal yang baru. Reaksi ini dianggap wajar karena pasar secara natural akan berhati-hati menghadapi perubahan ekonomi negara. Posisi Menteri Keuangan yang vital terkait dengan kebijakan pajak, APBN, dan alokasi pembangunan lainya. Jika terjadi perubahan drastis di pasar saham, risiko capital outflow dapat meningkat yang mengakibatkan rupiah melemah di pasar modal. Namun, beberapa hari setelahnya, pasar mulai kembali pulih dan optimis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik lagi hingga mencapai level 8000-an setelah dikabarkan turun karena dampak reshuffle kabinet. Kenaikan ini terjadi karena penurunan BI rate. Bank Indonesia memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan yang menjadikan pendanaan lebih murah dan investasi di aset berisiko seperti saham menjadi menarik. Turunnya suku bunga ini menjadi faktor utama yang mendorong harga saham naik.
  2. Ketidakpastian Pasar Obligasi
    Karena dampak dari Pasar Saham yang sempat menurun, para investor menunjukan sikap hati-hati atas kejadian tersebut. Kondisi itu merambat ke pasar obligasi, dimana para investor menuntut imbal hasil (yield) obligasi yang lebih tinggi sebagai kompensasi risiko yang meningkat. Kenaikan yield obligasi ini memperlihatkan sisi investor yang menuntut premi lebih besar karena para investor masih ragu mengenai perubahan kabinet, seberapa kuat kabinet baru akan menjaga fiskal negara di kepemimpinan Menteri Keuangan yang baru karena kebijakan fiskal dianggap sebagai sumber utama guncangan di pasar obligasi.
  3. Kepercayaan Investor Asing
    Perombakan kabinet juga berdampak mengenai bagaimana investor akan memberikan respon yang baik terhadap iklim Indonesia. Sebagai investor, mereka akan lebih menunda memberikan modal hingga ada kejelasan terhadap kebijakan fiskal yang akan ditempuh oleh Menteri Keuangan yang baru. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan investor berada di tingkat kredibilitas, kebijakan pemerintah, dan bagaimana pemerintah menjaga stabilitas perekonomian negara. Jika langkah-langkah yang dilakukan pemerintah tidak menyakinkan pasar, maka investor asing akan lebih menjaga jarak dalam memberikan modal di Indonesia.

Reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo memberikan dampak yang signifikan terutama bagi pasar keuangan. Pasar saham sempat bergejolak, pasar obligasi ikut terseruduk, dan kepercayaan investor asing untuk negara akan semakin menurun. Semua ini menunjukkan bahwa sangat diperlukannya taksis Menteri Keuangan dalam menjaga stabilitas fiskal dan iklim investasi.

Tantangan besar bagi Purbaya Yudhi Sadewa untuk menjaga kredibilitas fiskal yang telah dibangun oleh Menteri Keuangan sebelumnya. Keberhasilan dalam menjaga kedisiplinan anggaran negara, serta menjaga kepercayaan investor akan sangat menentukan arah yang baik bagi perekonomian Indonesia. Banyak masyarakat yang mendukung Purbaya karena pengalaman sebelumnya, dan tagar #EngginerWeTrust sempat ramai di sosial media ditujukan untuk Menteri Keuangan yang baru, dimana mencerminkan optimisme publik kepada Menteri Keuangan yang baru untuk mampu memberikan stabilitas dan arah yang positif bagi ekonomi negara.

Narasi : Arum Novita Sari
Editor : Atika Yuliana Dewi
Ilustrasi :

TERKAIT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
LPM Ekonomika FBE UII

Terpopuler