Sunyinya Magrib dan Gemericik Rintik Hujan
(sumber foto : https://myfadhliyah.wordpress.com)
Oleh : Phalini Herman
Bacaekon.com-Ekspresi. Saat magrib tiba
Aku terbangun dari tidurku yang terlarang
Kudapati hawa dingin yang menggelitik bulu kudukku
Aroma tanah yang mengusik indera penciumanku
Suara rintik-rintiknya terdengar nyaring di genting kamarku
Ternyata di luar sana sedang hujan
Seketika tubuhku memerintahkan ‘tuk tetap terbaring di tempat tidur
Aku mengawang ke atas langit-langit bilikku yang klasik
Seandainya punya kekasih seperti idolaku, Adipati Dolken
Ah, benar-benar khayalan tingkat tinggi
Seandainya saja orang-orang di dunia ini sepertiku
Si tepat waktu
Seandainya saja menemukan orang baik seperti menemukan debu
Seandainya saja semua cerita cinta berakhir bahagia
Seandainya saja Nabi Muhammad masih ada
Duh, sepertinya aku mengawang teramat tinggi
Kupaksakan diriku ‘tuk beranjak dari kasur kesayanganku
Aku berjalan kecil menuju jendela kamar
Sekedar melihat-lihat, ternyata hujannya mulai deras
Magrib dengan ketenangannya
Suara hujan serta aromanya yang khas
Sebagian orang mungkin akan terhanyut dengan nada tersebut
Namun aku terbuai oleh merdunya hujan dan sunyinya magrib
Lalu mataku yang manja pun mulai tertutup gemulai…