Sang Alkemis: Perjalanan Menggapai Impian
Ilustrasi: Hanan Afif Wirawan
Narasi: Alifia Kusumaningtyas
Bacaekon – Sang Alkemis merupakan novel yang ditulis oleh Paulo Coelho. Novel ini merupakan novel best seller yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1988. Isi dalam novel ini sangat menarik karena mengandung banyak makna kehidupan yang menginspirasi dan memotivasi hati serta pikiran para pembaca dengan topik yang menarik. Yaitu, tentang petualangan seorang penggembala domba bernama Santiago yang disajikan secara apik oleh sang penulis.
Alkisah, Santiago yang merupakan tokoh utama dalam novel ini diceritakan sebagai seorang anak gembala dari Andalusia, Spanyol. Dia memiliki impian untuk mencari sebuah harta karun di Piramida. Santiago bertekad untuk menemukannya berkat ramalan yang dikatakan seorang peramal bahwa dia akan memperoleh suatu kekayaan yang tak terbatas, hingga tujuh generasi keturunannya. Santiago mempercayai ramalan peramal tersebut, dan sebagai hasilnya, dia memutuskan untuk menjual semua ternaknya agar dapat menuju ke bukit yang muncul dalam mimpinya.
Pada perjalanan tersebut, dia bertemu dengan sesepuh bernama Melchizedek, yang menceritakan sebuah legenda pribadi dan berbicara tentang harapannya. Tentu saja perjalanannya dalam mencari harta karun tidak semudah itu, banyak rintangan yang ia lalui. Namun, dalam perjalanan itulah ia menemukan banyak pelajaran hidup yang ia dapat dari banyak orang yang ditemuinya.
Novel Sang Alkemis mengisahkan berbagai hal tentang aspek kehidupan, salah satunya adalah Bahasa dunia. Santiago berusaha untuk memahami Bahasa dunia itu, maka dari itu ia harus bertemu dengan sang alkemis. Pertemuan dengan sang alkemis adalah menjadi titik balik bagi Santiago.
Penokohan yang ada dalam novel pun ditulis dengan apik. Sebagai protagonis, Santiago sang anak gembala ditulis sebagai orang yang pandai. Dia memiliki kepekaan terhadap naluri manusia dan mampu merasakan beberapa suara yang tidak terdengar yang disampaikan melalui alam di sekelilingnya.
Menariknya tokoh Santiago juga diceritakan memiliki karakter yang realistis. Walaupun pandai, Santiago masihlah seorang anak muda, dimana ambisi yang mengalir dalam dirinya masih menggebu-gebu. Karakter Santiago layaknya anak muda yang memiliki karakter nekat, naif, ambisius serta ceroboh dalam menghadapi sesuatu. Kendatipun, hal yang dapat dikagumi dari sifat Santiago adalah ia gigih dalam menggapai mimpinya.
Santiago pun juga menunjukkan kepekaan dan kelembutan hati dalam mencapai impian-impiannya. Dengan semangat juang yang teguh, dia tidak pernah menyerah atau mundur untuk mencapai tujuannya. Secara luar biasa, penokohan Santiago dideskripsikan sebagai individu yang dapat mempertahankan janji dan tanggung jawab terhadap cintanya.
Kisah petualangan mencari harta karun pun terasa menarik, sebab dalam perjalanannya, banyak sekali pelajaran hidup yang didapatkan dari hal-hal yang Santiago temui di sekelilingnya, hal ini mampu membuat pembaca termotivasi dalam menggapai cita-citanya. Ceritanya tidak hanya berputar tentang mencari jati diri dan mewujudkan mimpi, melainkan juga mencakup unsur-unsur kimia dan kejiwaan yang dipadukan dalam kisah novel Sang Alkemis ini. Alur cerita yang penuh kejutan membuat pembaca seolah tanpa bosan ikut terlibat dalam menjelajahi setiap halaman novel ini.
Isi novel ini erat kaitannya dengan para pembaca karena menarasikan bagaimana tokoh utama menggapai mimpi dan harapannya. Dalam menggapai mimpi dan harapan tidaklah mudah, diperlukan tingkat keberanian yang tinggi serta pengorbanan yang tidak sedikit nilainya. Hal ini sangat relatetable dengan kehidupan. Tidak ada jalan yang mulus untuk menggapai cita-cita. Diberikan jalan yang mulus sekalipun pasti ada saja suatu rintangan yang harus dihadapi terlebih dahulu.
Hal lain yang unik dari novel Sang Alkemis adalah adanya perbedaan budaya yang diceritakan dengan apik oleh sang penulis. Mulai dari budaya Spanyol, Arab, hingga cerita tentang agama yang ada dalam novel diceritakan dengan bahasa yang simpel dimana pembaca akan mudah memahaminya.
Novel dengan tebal 224 halaman ini berhasil menyajikan cerita petualangan Santiago dengan rapi, bahasa yang terstruktur sehingga membuat perhatian pembaca melekat selama membaca novel ini. Terutama ketika pembaca dihadapkan pada momen pengungkapan beberapa simbol dalam novel.
Editor: Naufal Rahendra