Berita

Perdana SEMATA Offline Setelah Pandemi

Ilustrasi : Sandrina Lindri Fabiola

Narasi  : Nur’Alif Nafilah

Bacaekon – Mahasiswa baru Universitas Islam Indonesia (UII) tahun 2022 telah selesai mengikuti (SEMATA) Fakultas Bisnis Ekonomi, dengan menjalani serangkaian acara yang bertujuan untuk pengenalan kampus. Kegiatan pengenalan kampus ini setidaknya dilakukan dalam dua tingkatan, tingkat universitas dan tingkat fakultas. Semata atau semangat ta’aruf adalah nama kegiatan tingkat fakultas bagi para mahasiswa baru untuk dapat lebih mengenal Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) UII. 

Pada 30 Agustus hingga 1 September, rangkaian kegiatan semata dilaksanakan secara offline, karena pandemi Covid-19 sudah mulai terkendali dengan penyaluran vaksin secara massal kepada masyarakat luas. Selain itu, kegiatan perkuliahan semester baru di paruh kedua tahun 2022 ini sudah ditetapkan untuk diadakan secara full offline. Setelah dua tahun berlalu kegiatan pengenalan kampus fakultas FBE yaitu Semata dilakukan secara online, fakultas dengan yakin untuk mengembalikan pelaksanaan pengenalan secara tatap muka dengan melalui kunjungan secara langsung.

Mengusung konsep yang hampir sama dengan tahun-tahun yang sebelumnya juga turut dilakukan secara offline yaitu konsep generasi ekonom yang progresif. Ketua Steering Committee (SC)  Zidan Egi Safitri menjelaskan, “Konsep yang diusung hampir mirip dengan angkatan 18 dan 19, tapi kita membawa konsep dengan output yang lebih bagus yaitu mencetak generasi ekonom yang progresif dan berintegritas. Lalu kita mengusung konsep keraton, karena kita ingin memberdayakan budaya yang hampir tadinya dua tahun ini udah tidak terlestarikan lagi udah gak terberdayakan lagi, jadi kita ingin generasi ekonom-ekonom ini yang progresif dan berintegritas ini paham juga akan budaya-budaya.”

Dalam konsep Semata kali ini ada beberapa hal yang berbeda dari pelaksanaan sebelumnya, seperti adanya BMC (business model canvas) dan BIC (business idea competition). Hal ini merupakan salah satu langkah yang diambil untuk mewujudkan konsep yang mendukung lahirnya generasi ekonom yang progresif dan berintegritas. Kegiatan Semata ini diketahui dilaksanakan selama tiga hari dengan beberapa tahap yaitu pra semata, day-1, dan day-2.

Pelaksanaan pra semata pada Selasa (30/8) didominasi dengan penjelasan mengenai kegiatan semata yang akan diadakan pada hari selanjutnya. Zidan menambahkan mengenai acara pra semata “Pra semata yang pertama itu mempersiapkan maba miba untuk dia lihat di acara day 1 day 2 ini ada banyak rangkaian acara, jadi kita harus mempersiapkan dulu untuk membuat jargon, melakukan pembekalan seperti BMC tadi, untuk nanti BMC diisi di acara BIC yaitu untuk menunjang BIC dalam membuat business competition.” 

Selain dari BMC dan BIC yang ditujukan agar mahasiswa mampu dalam merancang model bisnisnya sendiri. Maka dari itu, dengan adanya rangka menumbuhkan kepedulian mahasiswa pada acara semata ini, yaitu mengadakan CSR atau campus social responsibility dalam rundown jadwal pra semata tersebut. “Dalam konsep ini juga kita ada beberapa acara yang dilaksanakan yaitu CSR, karna CSR ini bentuk kepedulian mahasiswa-mahasiswa pada lingkungan-lingkungan sekitar,” ujar Zidan.

Pada Rabu (31/8) Semata Day-1 para maba dan miba disuguhkan dengan materi mengenai ekonomi kreatif bagi Gen Z terkait Im UII dan UII Way. Pemberian kedua materi dengan tema tersebut bertujuan memberikan wawasan mengenai tantangan dan peluang yang ada dalam ranah ekonomi serta wawasan mengenai kampus itu sendiri. Staf Ahli Acara Akmal Ahmad Husaini menjelaskan, “Kami mengambil tema tantangan dan peluang ekonomi kreatif bagi generasi Z dengan bertujuan mahasiswa baru dapat mengetahui bagaimana tantangan yang akan dihadapi serta peluang ekonomi kreatif. Dan kami juga memiliki target yaitu, mahasiswa baru dapat mengetahui bagaimana menjadi entrepreneur yang baik dalam menghadapi tantangan dan peluang ekonomi kreatif.”

Kegiatan yang dilakukan diluar ruangan memiliki kendala umum yaitu masalah kondisi cuaca, yang secara langsung berpengaruh terhadap berjalannya acara. “Hari ini (Semata Day-1) ada beberapa kendala mulai dari waktu lalu cuaca yang mulai dari pagi hari itu terjadi hujan, karena hal ini para peserta itu telat datang beserta pemateri dan para tamu-tamu menjadikan waktu tersendat sedikit namun, dilanjutkan dengan kelancaran acara,” tambah Akmal.

Hari terakhir dari kegiatan Semata tahun 2022 ini dalam rangkaiannya terdapat kegiatan simulasi untuk menumbuhkan rasa berani berpendapat dari maba dan miba tersebut. Sesuai dengan penuturan salah satu mahasiswa baru FBE UII yaitu April  menjelaskan, “Simulasi aksi merupakan suatu persiapan untuk berani menyuarakan pendapat akan suatu kebenaran di hadapan publik baik melalui media organisasi, maupun media lain yang nantinya diharapkan hasil aksi dapat memberikan kehidupan yang tertata dengan baik sesuai yang dituntutkan saat aksi.”

Dalam mewujudkan capaian dalam menumbuhkan keberanian berpendapat, dalam proses kegiatannya maba dan miba FBE UII ini membahas topik yang sedang ramai dibicarakan saat ini termasuk seputar ekonomi. Dari penuturan salah satu miba FBE UII, April  mengatakan, “Permasalahan yang diangkat terkait kenaikan harga bahan bakar minyak jenis subsidi, mempengaruhi perekonomian dan daya beli masyarakat.”

Pengenalan kampus secara offline untuk pertama kali setelah Pandemi Covid-19 membaik ini pun membawa tantangan tersendiri bagi para panitia. Dimana diketahui panitia dari Semata mayoritas adalah mahasiswa angkatan 20 dan 21 yang tentunya mengikuti acara Semata secara online. Ketua Organizing Committee (OC) M. Dzaky Arif menyatakan, “Kita ini angkatan 2020 dan 2021 kita mengalami ospek itu online. Lalu kita diberikan tanggung jawab melakukan dan melaksanakan kepanitiaan yaitu ospek offline. Itu menjadi kendala di awal untuk temen-temen panitia semuanya.”

Dzaky menambahkan “Kita perlu transformasi-transformasi sampai ke angkatan 18 dan 19. Karena kalau tidak, kita tidak akan tau apa-apa mengenai ospek offline di fakultas kita. Tidak dapat kita pungkiri ada kendala di awal acara.” Dalam kepanitiaan Semata kali ini diketahui sebagian besar panitia kaget dalam mengikuti proses kepanitian dengan persiapan yang cukup memakan waktu karena peralihan dari online ke offline. Namun, dengan sifat kepanitiaan yang mengutamakan sifat mengajak dan mengayomi membuat masalah internal dalam kepanitiaan dapat dihindari. “Kita gak bersifat otoriter dalam kepanitiaan. Kita bersifat mengajak karena kalau kita bersifat otoriter itu gak akan ada panitia yang mau bekerja rodi sembilan hari,” tegas Dzaky.

Dalam upaya menghindari masalah yang muncul dan menghambat berjalannya acara, pelaksanaan Semata berkaca pada permasalahan yang terjadi pada kegiatan pengenalan kampus sebelumnya. Sehingga dalam pelaksanaannya dapat memenuhi harapan awal yaitu acara Semata dapat berkesan baik bagi para maba dan miba FBE UII. “Kita ingin bahwa ospek fakultas membekas bahwa kita ini mengayomi mereka dan mengajari mereka hal-hal yang baik.” ucap Dzaky.

Reporter : Alifia, Sandrina, Astria, Daffa, Ghifar, dan Fauzan

Editor : Sri Tina Sabilla

625 Total Views 1 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *