Film Rekomendasi

Kadet 1947: Andil dalam mempertahankan kemerdekaan

Ilustrasi: Hanan Afif Wirawan

Narasi: Charissa Putri Hanifah*

Bacaekon – Kadet 1947 adalah sebuah film aksi biografi perang yang diambil dari kisah nyata. Film yang tayang pada 2021 lalu ini mengisahkan perjuangan tujuh kadet atau  pelajar dari Sekolah Penerbangan Angkatan Udara di Maguwo yang ingin turut mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Film drama sejarah ini mengangkat kisah inspiratif tentang semangat perjuangan dan tekad yang menginspirasi dari sekelompok pemuda kadet pada tahun 1947, saat banyak negara-negara bekas jajahan sedang berjuang untuk meraih kemerdekaan mereka.

Film garapan dari duo Rahabi Mandra dan Aldo Swastia, sebagai penulis sekaligus sutradara ini merupakan karya yang terinspirasi dari masa Agresi Militer Belanda I pada peristiwa misi serangan udara pertama Angkatan Udara Republik Indonesia ke beberapa markas Belanda. 

Kadet 1947 mengikuti perjalanan sekelompok kadet muda dari berbagai latar belakang sosial dan etnis yang bergabung dalam Sekolah Penerbangan Angkatan Udara pada tahun 1947, di tengah-tengah pergolakan politik dan perjuangan kemerdekaan. Beberapa kadet yang menjadi tokoh sentral dalam film adalah Sutardjo Sigit (Baskara Mahendra), Mulyono (Kevin Julio), Suharnoko Harbani (Ajil Ditto), Bambang Saptoadji (Samo Rafael), Sutardjo (Wafda Saifan), Kapoet (Fajar Nugra), dan Dulrachman (Chicco Kurniawan). Sepanjang durasi film, beberapa tokoh tersebut harus mengatasi perbedaan-perbedaan pribadi mereka dan berjuang bersama melawan berbagai hambatan yang sulit, tidak hanya dalam pelatihan militer, tetapi juga dalam menghadapi ketegangan sosial yang meningkat.

Kadet 1947 diawali dengan ketegangan yang tercipta setelah Perang Dunia II berakhir namun Belanda kembali berusaha merebut kekuasaan dari tangan Indonesia. Langkah ini kembali menimbulkan gejolak di berbagai penjuru tanah air, terutama di tiga daerah yang dikenal sebagai lokasi markas Belanda. Pada 1947, pesawat udara Belanda mulai membombardir beberapa sarana publik vital milik Indonesia. TNI AU pun segera melancarkan aksi balasan melalui operasi udara di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa menggunakan 300 kg bom. Saat konflik kian memanas, Sutardjo Sigit, Mulyono, Suharnoko, serta keempat rekan mereka saling bahu-membahu untuk mempertahankan sebuah lokasi pangkalan udara. Meski belum menguasai medan, tujuh kadet muda ini mengerahkan segenap tenaga demi membantu tentara Republik Indonesia.

Sekelompok kadet dari sekolah penerbang Angkatan Udara di Maguwo, yaitu Sigit, Mul, Har, dan Adji ini berambisi untuk ikut serta menjaga Indonesia dari Belanda. Namun, ambisi mereka terhalang berbagai rintangan dikarenakan mereka masih berstatus pelajar Angkatan Udara, sehingga mereka tidak mendapat izin untuk membawa pesawat dan senjata. Demi menjalankan aksi nekatnya, para kadet meminta bantuan kepada sersan udara Tardjo, serta penembak udara Dul dan Kapoet.

Film Kadet 1947 memberikan banyak perspektif pada kisah sejarah mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia saat Agresi Militer Belanda I. Film yang menggugah jiwa ini membawa audiens kepada perjalanan emosional dan inspiratif dari sekelompok kadet muda yang berjuang untuk mencapai tujuan mereka di tengah pergolakan sejarah. 

Dengan akting yang kuat dari jajaran aktor dan isi cerita yang  ditulis dengan mendalam, film ini dapat menginspirasi penonton untuk berpikir tentang nilai-nilai kebersamaan, semangat perjuangan, dan arti dari kemerdekaan yang kita nikmati saat ini. Cerita mereka mengingatkan kita akan perlunya tekad dalam menghadapi tantangan-tantangan besar dalam hidup. 

Melalui Kadet 1947, audiens dapat merasakan berbagai emosi dengan kisah yang dihadirkan, dari hangatnya sebuah persahabatan, momen menegangkan dalam berjuang, haru dan lucu bersatu menjadi konsep pelengkap film ini. Film ini akan meninggalkan kesan mendalam dan menginspirasi untuk direnungkan nilai-nilai yang diangkatnya.

Editor: Naufal Rahendra

*Penulis adalah magang LPM Ekonomika

1019 Total Views 1 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *